MASJID RAYA KOLAKA

MASJID RAYA KOLAKA
MASJID RAYA KOLAKA

at Margono

at Margono
at Margono

Jumat, 03 Desember 2010

PENISILIN


Penisilin merupakan kelompok antibiotika Beta Laktam yang telah lama dikenal.
Pada tahun 1928 di London, Alexander Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu Penisilin yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh Florey dari biakan Penicillium notatum untuk penggunaan sistemik. Kemudian digunakan P. chrysogenum yang menghasilkan Penisilin lebih banyak.
Penisilin yang digunakan dalam pengobatan terbagi dalam Penisilin alam dan Penisilin semisintetik.
Penisilin semisintetik diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau dengan cara sintesis dari inti Penisilin.
Beberapa Penisilin akan berkurang aktivitas mikrobanya dalam suasana asam sehingga Penisilin kelompok ini harus diberikan secara parenteral. Penisilin lain hilang aktivitasnya bila dipengaruhi enzim Betalaktamase (Penisilinase) yang memecah cincin Betalaktam.
  1. Aktivitas dan Mekanisme Kerja Penisilin Penisilin menghambat pembentukan Mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif, Penisilin akan menghasilkan efek bakterisid (membunuh kuman) pada mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam keadaan metabolik tidak aktif (tidak membelah) praktis tidak dipengaruhi oleh Penisilin, kalaupun ada pengaruhnya hanya bakteriostatik (menghambat perkembangan).
    Oleh karenanya penting untuk menghabiskan antibiotika yang diresepkan dokter anda.
  2. Efek Samping Penisilin
    • Reaksi hipersensitif, mulai ruam dan gatal sampai serum sickness dan reaksi alergi sistemik yang serius.
    • Nyeri tenggorokan atau lidah, lidah terasa berbulu lembut, muntah, diare.
    • Mudah marah, halusinasi, kejang
  3. Sediaan dari Penisilin Antibiotika golongan penisilin yang beredar di pasaran untuk penggunaan oral adalah :

    1. Amoksisilin dan campurannya (asam klavulamat)
      • Bentuk tablet atau kapsul dengan kandungan Amoksisilin 250mg, 500 mg dan 875 mg. Agar Amoksisilin tidak rusak oleh asam lambung, Amoksisilin ada yang dikombinasi dengan asam Klavulamat 125 mg. Untuk sediaan ini tidak boleh dibagi/diracik karena kandungan optimum Asam Klavulamat untuk bentuk sediaan tablet 125 mg.
      • Bentuk sediaan sirup dengan kandungan Amoksisilin 125 dan 250 mg / 5 ml. Bila dikombinasi dengan Asam Kavulamat, 31,25 mg Asam Klavulamat dan 125 mg Amoksisilin atau 62,5 mg Asam Klavulamat dan 250 mg Amoksisilin.
      • Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial 1.000 mg, dengan kombinasi Asam Klavulamat 200 mg.

    2. Ampisilin
      • Bentuk sediaan kapsul atau tablet dengan kandungan 250 mg, 500 mg atau 1000 mg.
      • Bentuk sediaan sirup dengan kandungan 125 mg atau 250 mg/5 ml sirup.
      • Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial dengan kandungan 200 mg, 500 mg dan 1.000 mg Ampisilin. Dan ada kombinasi 1.000 mg Ampisilin dan 500 mg Sulbactam atau 500 mg Ampisilin dan 250 mg Sulbactam

    3. Flucloxacilin Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg zat aktif juga dalam bentuk sirup dengan kandungan zat aktif 125 mg / 5 ml.
    4. Cloxacilin Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg zat aktif juga dalam bentuk vial dengan kandungan zat aktif 250 mg, 500 mg dan 1.000 mg /vial.
    5. Piperacilin Di pasaran terdapat dalam kombinasi; 4 gram Piperacilin dengan 500 mg Tazobactam dalam bentuk vial.
    6. Sulbenicilin Di pasaran terdapat dalam bentuk vial dengan kandungan 1 gram dan 2 gram zat aktif.
    7. Derivat penisilin lainnya Seperti Phenoxymethyl Penicillin dan Benzathine Penicillin dalam bentuk vial untuk pemakaian injeksi.
  4. Penggunaan Klinik
    1. Infeksi kuman gram positif Kuman dalam bentuk kokus seperti Pneumonia, Meningitis, Endokarditis, Otitis Media akut dan Mastoiditis, juga infeksi Stafilokokus.
      Kuman dalam bentuk batang seperti Difteria, Klostridia, Antraks, Listeria, Erisipeloid.
    2. Infeksi kuman gram negatif Kuman dalam bentuk kokus seperti infeksi Meningokokus, Gonore, infeksi Gonokokus di ekstragenital, juga Sifilis.
      Kuman dalam bentuk batang seperti pada infeksi Salmonella dan Shigelia, Haemophilus influenzae, P. multocida.
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu menggunakan antibiotika Penisilin :
  • Amati tanda-tanda alergi Penisilin, seperti ruam atau gatal, yang timbul dalam waktu 20 menit (atau setelah beberapa hari). Waspadalah terutama bila terjadi kesulitan bernafas, rasa tercekik, pusing, cemas, lemah, dan berkeringat. Laporkan segera pada dokter gejala-gejala tersebut.
  • Minumlah semua obat anda, walaupun anda sudah merasa sembuh, menghentikan pengobatan lebih awal dapat menyebabkan kekambuhan.
  • Jika anda lupa minum obat satu dosis, minumlah segera mungkin. Lalu jarak minum dosis obat yang tersisa pada hari itu diperpendek semuanya untuk memperbaiki dosis yang terlupa. Penisilin bekerja efektif bila kadar Penisilin dalam tubuh anda tetap.
  • Hindari makanan yang asam (jeruk asam, vitamin c) yang akan mengurangi keefektifan Penisilin.
  • Hubungi dokter anda jika gejala-gejala penyakit anda tidak membaik dalam waktu beberapa hari setelah menggunakan Penisilin.
Sumber : Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.

Senin, 15 November 2010

Tipu Daya Setan dan Macamnya

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.” (QS. Al A’raf–11).


Dalam Alqur’an surat Al A’raf ayat 11- 18, Allah menggambarkan tentang tiga makhluk Allah, yakni Nabi Adam as, malaikat dan iblis. Mereka diadu kepandaian dan kecerdasannya, yang ternyata Nabi Adam lebih unggul.

Karenanya, malaikat dan iblis diperintahkan Allah untuk sujud menghormati kemenangan Nabi Adam, dan sujudlah malaikat. Namun iblis menolak dan membangkang tidak mau bersujud menghormati Nabi Adam. Iblis merasa lebih mulia, sebab diciptakan dari unsur api, sedangkan Nabi Adam dari unsur tanah. Sejak itulah iblis merasa dengki dan iri hati kepada Nabi Adam dan anak cucunya.
Dengan dasar kedengkian itu, iblis meminta izin kepada Allah untuk berusaha menyesatkan anak cucu Nabi Adam dari kebenaran, dan berusaha untuk menjerumuskan ke dalam api neraka agar menjadi temannya di neraka kelak.

Upaya menjerumuskan anak cucu Adam itu, iblis mengudang anak-anaknya untuk membagi tugas. Dalam ilmu tasawuf diterangkan, bahwa anak-anak iblis itu ada sembilan. Mereka diberi tugas yang berbeda-beda, diantaranya;

1.Iblis Khonzab; Bertugas menggoda orang-orang yang sedang melaksanakan shalat. Iblis ini berupaya menggoda agar orang yang melakukan shalat lupa daya ingatannya kepada Allah. Karenanya, banyak manusia sewaktu shalat lupa jika sedang sujud dan menyembah Allah. Mereka lebih ingat pada bisnis yang dikerjakan, lebih ingat pada kemewahan dunianya, hutangnya, dan sebagainya. Bahkan terkadang sampai lupa pada jumlah rokaat shalatnya.

2.Iblis Walhan; Tugasnya menggoda orang yang berwudhu, mandi atau sedang bersuci. Karena itu, orang yang sedang bersuci terkadang ragu, apakah sudah suci atau belum, sudah sah atau belum wudhunya maupun mandinya.

3.Iblis Zalanbur; Diberi tugas menggoda orang yang berjualan di pasar. Dengan tujuan agar orang yang berjualan ini mengobral pembicaraan kosong, memuji-muji barang dagangannya, melakukan penipuan, serta mengurangi takaran timbangan.

4.Iblis A’war; Setan ini bertugas memperdayai seorang laki-laki dan perempuan. Bila ada laki-laki sedang berduaan dengan perempuan ditempat yang sepi, setan A’war akan meniup kemaluan laki-laki tersebut, sedangkan yang perempuan ditiup pantatnya, hingga muncullah nafsu birahinya.

5.Iblis Tabrun; Bertugas menggoda orang yang ditimpa musibah, supaya tidak tabah, dan tidak sabar dalam menghadapi ujian dari Allah. Karenanya, orang yang ditinggal mati suaminya terkadang hingga merobek-robek baju, dan menampar pipinya, seakan tidak rela dengan musibah tersebut.

6.Iblis Wasnan; Setan ini bertugas untuk menggosok dan mengelus-elus kepala dan mata orang yang sedang tidur. Akibat godaan setan Wasnan ini, orang yang hendak bangun tidur merasa berat matanya, dan malas untuk bangun.

7.Iblis Dasim; Bertugas menggoda orang yang datang dari bepergian yang akan masuk rumah, dan tidak membaca salam atau doa. Setan Dasim ini juga mengadu domba suami istri, hingga menyebabkan terjadi pertengkaran dan terjadi keretakan dalam rumah tangganya. Bahkan, setan Dasim juga ikut berkumpul dengan suami istri yang sedang melakukan hubungan suami istri yang tidak membaca doa, termasuk juga ikut makan dan minum orang yang makan dan tidak mengawali dengan membaca doa.

8.Iblis Matwan; Setan ini bertugas untuk membesar-besarkan berita dan menambah-nambahi pembicaraan yang tidak sesuai dengan fakta dan kenyataannya.

9.Iblis Abyad; Setan yang menggoda para nabi dan para wali, meski mereka maksum (terjaga) dari kesalahan dan kekeliruan. Namun para wali juga ada yang selamat dan ada yang sesat. Karena itu, pada zaman Syeh Abdul Qodir Jaelani ada sekitar 70 ribu wali yang tersesat karena godaan setan, dan pada masa Nabi Musa ada wali yang bernama Bal’am bin Bauro’ yang mati tersesat karena godaan setan.

Upaya menghidari dan menjaga dari godaan setan-setan tersebut, manusia dianjurkan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT, bersujud dan mendekatkan diri kepada Allah agar dilindungi dari godaan setan.

sumber admin masjid jami

Minggu, 14 November 2010

KUINOLON


Asam Nalidiksat adalah prototip antibiotika golongan Kuinolon lama yang dipasarkan sekitar tahun 1960. Walaupun obat ini mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman gram negatif, tetapi eliminasinya melalui urin berlangsung terlalu cepat sehingga sulit dicapai kadar pengobatan dalam darah.

Karena itu penggunaan obat Kuinolon lama ini terbatas sebagai antiseptik saluran kemih saja.
Pada awal tahun 1980, diperkenalkan golongan Kuinolon baru dengan atom Fluor pada cincin Kuinolon ( karena itu dinamakan juga Fluorokuinolon). Perubahan struktur ini secara dramatis meningkatkan daya bakterinya, memperlebar spektrum antibakteri, memperbaiki penyerapannya di saluran cerna, serta memperpanjang masa kerja obat.
Golongan Kuinolon ini digunakan untuk infeksi sistemik. Yang termasuk golongan ini antara lain adalah Spirofloksasin, Ofloksasin, Moksifloksasin, Levofloksasin, Pefloksasin, Norfloksasin, Sparfloksasin, Lornefloksasin, Flerofloksasin dan Gatifloksasin.

  1. Mekanisme Kerja Kuinolon

    Pada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya replikasi dan transkripsi dimana terjadi pemisahan double helix dari DNA kuman menjadi 2 utas DNA. Pemisahan ini akan selalu menyebabkan puntiran berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah.Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase. Peranan antibiotika golongan Kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal, sehingga kuman mati.
  2. Efek Samping dan Interaksi Obat

    Golongan antibiotika Kuinolon umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Efek sampingnya yang terpenting ialah pada saluran cerna dan susunan saraf pusat.Manifestasi pada saluran cerna,terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan efek samping yang paling sering dijumpai.
    Efek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit kepala, vertigo, dan insomnia.
    Efek samping yang lebih berat dari Kuinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping ini.
    Enoksasin menghambat metabolisme Teofilin dan dapat menyebabkan peningkatan kadar Teofilin. Siprofloksasin dan beberapa Kuinolon lainnya juga memperlihatkan efek ini walaupun tidak begitu dramatis.
  3. Penggunaan Klinik

    1. Infeksi saluran kemih

      Seperti Prostatitis, Uretritis, Servisitis dan Pielonfritis.
    2. Infeksi saluran cerna

      Seperti demam Tifoid dan Paratifoid
    3. Infeksi saluran nafas bawah

      Seperti Bronkitis, Pneumonia, Sinusitis
    4. Penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin

      Gonore
    5. Infeksi jaringan lunak dan tulang

      Seperti Osteomielitis. Untuk infeksi pasca bedah oleh kuman enterokokus Ps. aeroginosa atau stafilokokus yang resisten terhadap Beta Laktam atau Aminoglikosid.
  4. Sediaan di Pasaran

  1. Spirofloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Spirofloksasin 250 mg, 500 mg, 750 mg bahkan ada yang 1.000 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Spirofloksasin 200 mg/100 ml.
  2. Ofloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Ofloksasin 200 mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Ofloksasin 200 mg/100 ml.
  3. Moksifloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan Moksifloksasin kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Moksifloksasin 400 mg/250 ml.
  4. Levofloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Levofloksasin 250 mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Levofloksasin 500 mg/100 ml.
  5. Pefloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Pefloksasin 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/125 ml dan ampul dengan kandungan Pefloksasin 400 mg/5 ml.
  6. Norfloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg.
  7. Sparfloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 200 mg.
  8. Lornefloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg.
  9. Flerofloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan 400 mg/100 ml.
  10. Gatifloksasin

    Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk vial untuk ijeksi dengan kandungan 400 mg/40 ml.

sumber :

Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.

Sabtu, 13 November 2010

Titipan Do'a


Kupanjatkan do'a penuh nista
terpercik dari nafsu- nafsu dunia
adakah jalan cahaya syurga
ataukah ini semua tipu iblis durjana

Kuingin nikmati harumnya syurga dunia 
tapi tercium sampah sampah pendusta
ingin kulihat bintang kejora cita dan cinta
tapi apakah aku sedang buta

Jalanku terbentang jika sajadah kurentang
setapak tangan saja jika kumelipatnya
apa yang kurasa belumlah apa apa
nantilah aku, hai kesedihan tak terhingga

Ku berserah atas nama hati pada MU ya Robbi
Atas segala cita luka duka dan bahagia
Kuatkanlah sabar ikhlas dan ikhtiarku
Ku yakin diujung sana ada cahaya pemuka

(NN)

Rabu, 10 November 2010

SALAM CINTA


Saat ku ada di dekat mu.. tak mampu bibir ku bicara.. tuk sekedar ungkapkan perasaan ku.. tentang dirimu dan diriku.. ku akui memang ku tak tahu apa yang terjadi dengan diriku saat ada kamu disini di hadapan ku.. lidahku terasa kelu.. begitu sunyi nya hingga tak mampu bercerita tentang isi hati ku kepada mu.. yang sedang jatuh cinta selalu di tiap tiap detik ku..

Kupandangi wajah mu di malam itu di sebuah ruang rindu bermuara nya aku dan kamu.. kau tersenyum dan aku pun tersenyum seakan tau kau telah menyambut ku.. semakin jauh mata ku masuk kedalam jauh nya cahaya mata mu.. semakin jauh ku terbius oleh pesonamu.. untuk segera ku memeluk mu di dalam sepi ku.. di dalam sunyi ku.. antara kau dan aku.. kau perlahan seakan membakar ku di segala gairah di dalam api mu..

mendekatlah kepada ku.. ku mau mendekap mu hingga esok hari tiba.. dan teruslah mendekat kepada ku.. biarkan ku berikan seluruh ku kepada dirimu.. setiap hela nafasku menyebut nama mu.. menyebut nama mu dalam syahdu.. di setiap detak jantungku terasa denyut denyut gairah kehidupan mu.. aliran darah ku semakin cepat mengalir memacu ku untuk semakin jauh ku memperlakukan kamu.. dalam larut dan lebur ku jadi satu dengan mu..

Di setiap yang kau sajikan di depan ku.. dan setiap apa yang kau berikan kepada ku.. hanya ingin ku sambut dengan belaian dari setiap sel sel di tubuh ku.. ku perlakukan kamu dengan sebaik baik nya.. menggeliat tubuh ku menari diatas seluruh yang ada di dalam diri mu.. kau pun menyelubungi ku.. kau pula yang meliputi ku.. kau yang memeluk seluruh yang ada di luar dan dalam ku..

inilah cinta.. antara aku dan kamu.. yang tak bisa di lukiskan dengan kata kata.. karena cinta adalah rasa dengan segala perasaan.. yang mampu untuk ku nikmati keindahan nya.. yang mampu untuk ku rasakan mencair nya aku di dalam kamu.. karena sungguh hanya untuk di rasa.. bukan sekedar kata kata..

" Dan inilah cinta.. yang datang dari jiwa.. bersemayam di dalam palung hati terdalam.. hingga kau tak akan mampu untuk mencapai dasar nya.. sebelum kamu beranikan diri tenggelam masuk kedalam samudera sang kekasih mu.. "


" Cinta sejati bukan tentang meracau lihai nya seolah olah dia telah cinta.. namun cinta sejati itu ada di dalam jiwa dan hati nya.. yang setiap saat hati nya mengucapkan cinta dan mengingat cinta meski mulut lahir itu tak bersuara.. "

SALAM CINTA

Selasa, 09 November 2010

KOTRIMOKSAZOL (SULFONAMID DAN TRIMETOPRIM)


Karena kerja dari dua antimikroba Trimetropim dan Sulfametoksazol dalam menghambat reaksi enzimatik obligat berurutan sehingga kombinasi antimikroba ini memberikan efek sinergi.
Penemuanan kombinasi antimikroba ini merupakan kemajuan penting dalam usaha meningkatkan efektivitas klinik antimikroba. Kombinasi ini lebih dikenal dengan nama kotrimoksazol.
  1. Spektrum antibakteri

    Mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba kotrimoksazol ialah: Str. Pneumoniae, C. diphteriae, dan N. meningitis, 50-59% strain S. aureus, S. epidermidis, Str. pyogenes, Str. viridans, Str. faecalis, E. coli, Pr. mirabilis, Pr. morganii, Pr. rettgeri, Enterobacter, Aerobacter spesies, Salmonella, Shigella, Serratia dan Alcaligenes spesies dan Klebsiella spesies. Juga beberapa strain stafilokokus yang resisten terhadap Metisilin, Trimetropim atau Sulfametoksazol sendiri, dan mikroba yang peka terhadap kombinasi antimikroba ini.Kedua antimikroba memperlihatkan interaksi sinergistik (bekerja saling menguatkan). Kombinasi antimikroba ini mungkin efektif walaupun mikroba telah resisten terhadap Sulfonamid (golongan dari Sulfametoksazol) dan agak resisten terhadap Trimetropim. Daya kerja yang sinergi akan maksimal bila mikroba peka terhadap kedua antimikroba tersebut.
  2. Mekanisme kerja antimikroba kombinasi

    Aktivitas kombinasi antimikroba Kotrimoksazol berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap yang berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk Asam tetrahidrofolat. Sulfometoksazol menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul Asam folat dan Trimetropim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari Asam dihidrofolat menjadi Tetrahidrofolat.Trimetropim menghambat enzim Dihidrofolat reduktase mikroba secara sangat selektif. Hal ini penting, karena enzim tersebut juga terdapat pada sel manusia.Seperti tergambar pada diagram di bawah ini. 
  3. Sediaan

    Antimikroba kombinasi Kotrimoksazol tersedia dalam bentuk tablet oral, mengandung 400 mg Sulfametoksazol dan 80 mg Trimetropim. Untuk anak tersedia juga bentuk suspensi oral yang mengandung 100 mg Sulfametoksazol dan 20 mg Trimetropim.Untuk pemberian intravena tersedia sediaan infus yang mengandung 400 mg Sulfametoksazol dan 80 mg Trimetropim per 5 ml.
  4. Penggunaan klinik

  1. Infeksi saluran kemih

    Infeksi ringan saluran kemih bagian bawah. Sediaan kombinasi antimikroba Kotrimoksazol efektif untuk infeksi kronik dan berulang saluran kemih.
  2. Infeksi saluran nafas

    Antimikroba kombinasi Kotrimoksazol efektif untuk pengobatan otitis media akut pada anak dan sinusitis maksilaris akut pada orang dewasa yang disebabkan strain H. influenzae dan Str. pneumoniae yang masih sensitif.
  3. Infeksi saluran cerna

    Sediaan antimikroba kombinasi Kotrimoksazol ini berguna untuk pengobatan Shigellosis karena beberapa strain mikroba penyebabnya telah resisten terhadap Smpisilin. Namun akhir-akhir ini dilaporkan terjadinya resistensi mikroba terhadap Sulfametoksazol. Obat ini juga efektif untuk demam Tifoid dan carrier S. typhi dan Salmonella spesies lain.
  4. Infeksi oleh Pneumocystis carini

    Dengan dosis tinggi efektif untuk infeksi yang berat oleh Pneumocystis carini pada penderita AIDS. Dengan dosis rendah pada penderita Neutropeni.
  5. Infeksi genitalia

    Digunakan untuk pengobatan Chancroid.
  6. Infeksi lainnya

    Infeksi oleh jamur Norkadia, untuk pengobatan Bruselosis. Juga untuk infeksi berat pada anak.
Sumber : Buku Farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.
www.tiscali.co.uk
www.nlm.nih.gov
en.wikipedia.org

Senin, 08 November 2010

KONGGA OWOSE (CERITA MASYARAKAT KOLAKA)


KONGGA OWOSE

Pada zaman dahulu kala, di negeri Sorume (kini Kolaka) terjadi malapetaka yang menghantui penduduk negeri itu. Seekor burung Garuda (Kongga Owose) setiap hari memakan kerbau hingga lama-kelamaan kerbau habis dimakannya. Setelah tidak ada lagi kerbau, burung Garuda itu berganti mencari mangsa manusia. Setiap me...rasa lapar burung itu turun ke bumi mencari manusia, menyambaR satu per satu. Sejak itu, penduduk merasa resah dan takut, terutama bila melewati padang luas yang terkenal dengan sebutan padang luas Bende, tempat lalu lalang penduduk negeri. Suatu ketika, tersiar kabar bahwa di negeri Solumba (kini Balandete) ada seorang cerdik pandai berasal dari kahyangan yang bernama Larumbalangi. Beberapa orang diutus ke negeri Solumba menemui Larumbalangi dan menceritakan musibah yang terjadi serta meminta bantuannya. Larumbalangi berpesan agar dibuatkan umpan seorang manusia yang kuat dan berani, disekeliling orang itu dibuatkan pagar dari bambu runcing dan tombak. Kembali ke negeri Sorume, maka para utusan memanggil semua laki-laki yang berasal dari negeri Sorume dan negeri-negeri lainnya untuk mencari siapa yang berani dan kuat melawan burung Garuda. Akhirnya mereka menemukan Tasahea dari negeri Loeya yang cocok dengan pesan Larumbalangi tadi.

Selanjutnya Tasahea dipasangkan di padang luas Bende. Tak lama kemudian datanglah Kongga Owose (burung Garuda) mencari mangsa dan menemukan seorang manusia di padang luas itu. Kongga Owose turun ke bawah akan menyambar Tasahea, tetapi dengan cekatan Tasahea melemparkan tombaknya hingga tepat menusuk dada burung Garuda itu. Buung itu kesakitan dan terbang terkepak-kepak menyemburkan darah. Kongga Owose itu terbang menuju Pomalaa melewati Torobulu, Amesiu, Malili, Pulang Manjang dan akhirnya jatuh di atas sebuah gunung.

Setelah tujuh malam burung Kongga Owose itu mati, bangkainya mengeluarkan bau yang sangat busuk, akibatnya banyak orang yang menderita sakit perut dan meninggal. Selain itu, sungai-sungai daun-daun dan kayu mengandung ulat, sehingga banyak pohon yang habis dimakan ulat dan akibatnya banyak orang yang kelaparan dan meninggal.

Untuk mengatasi musibah itu, mereka kembali menemui Larumbalangi. Larumbalangi pun berdoa kepada Tuhan memohon agar hujan deras turun. Doa Larumbalangi terkabul dan turunlah hujan sampai tujuh hari tujuh malam, sehingga terjadi banjir. Semua ulat dan tulang belulang burung Garuda hanyut ke sungai dan akhirnya ke laut.

Konon ceritanya, setelah kejadian banjir itu laut di Kolaka banyak ikan dan batu karangnya. Gunung tempat jatuhnya burung Kongga Owose yang mati dinamakan gunung Mekongga, artinya tempat matinya burung Kongga Owose. Sedangkan sungai besar tempat hanyutnya tulang belulang burung Kongga Owose dinamakan Lamekongga, artinya membawa hanyut tulang burung Kongga Owose. Kini negeri Sorume (Kolaka) dikenal namanya menjadi Mekongga.

Rabu, 03 November 2010

SANG REMBULAN HATI


Dan kusampaikan segala rindu ku kepada sang rembulan Hati yang menerangi gelap malam ku dengan sinarnya.. bahwa ku rindu kamu di setiap saat ku..

Aku yang ada disini memikirkan kamu di setiap saat ku.. gelisah sendiri ku sebut selalu nama mu dalam hati.. sejenak untuk ku berpikir akan kah kau rasa apa yang aku rasa..

namun sejauh aku berpikir tentang semua.. sejauh itu pula ku tak akan mampu temukan jawab nya.. karena dengan sadar ku akui.. bahwa cinta dan rindu adalah tentang rasa.. maka sudah seharusnya pula ku gunakan segala rasa ku untuk menyatukan cinta dan rindu ini..

malam ini pun aku duduk dalam hening ku.. ku pejamkan kedua mata ku.. dan ku hela nafas panjang kemudian ku hentikan pikiran yang sudah tak sanggup mengantarkan aku kepada diri mu.. masuk ku dalam diri berjalan menelusuri gelap dinginnya.. untuk menemukan cahaya rembulan itu.. semakin jauh ku melangkah.. pelan namun pasti sang rembulan itu pun menampakan senyum nya.. semakin terang.. semakin jelas menampakan anggun nya..

ku bisikan kata kata cinta dan rindu ku.. bahwa aku memang cinta kepada dia yang ku cinta.. bahwa aku memang rindu kepada dia yang pantas aku rindu.. dengan gelombang cinta kasih sang rembulan ku mohon untuk mengantarkan aku malam ini untuk dekat di sampingnya.. menyeka air mata rindu nya yang mungin sudah tak terhitung berapa banyak bulir bulir air itu tumpah dari kedua mata sang kekasih..

Cinta adalah tentang rasa.. rasa dimana ada kamu dan aku.. dan di ruang rindu ini.. matikan segala logika agar kau dan aku saling merasa.. karena logika tak akan mampu menembus batas batas dari rahasia cinta itu sendiri.. inilah aku tentang kamu.. rasa kan lah aku agar kau tau arti hadir ku untuk mu..

Sabtu, 30 Oktober 2010

KLORAMFENIKOL


Kloramfenikol diisolasi pertama kali pada tahun 1947 dari Streptomyces venezuelae. Karena ternyata Kloramfenikol mempunyai daya antimikroba yang kuat maka penggunaan Kloramfenikol meluas dengan cepat sampai pada tahun 1950 diketahui bahwa Kloramfenikol dapat menimbulkan anemia aplastik yang fatal.
  1. Efek antimikroba Kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. Yang dihambat adalah enzim peptidil transferase yang berperan sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan peptida pada proses sintesis protein kuman.
    Efek toksis Kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat pada sistem hemopoetik/darah dan diduga berhubungan dengan mekanisme kerja Kloramfenikol.
  2. Efek samping
    1. Reaksi hematologik Terdapat dalam 2 bentuk yaitu;
      1. Reaksi toksik dengan manifestasi depresi sumsum tulang.
        Kelainan ini berhubungan dengan dosis, menjadi sembuh dan pulih bila pengobatan dihentikan. Reaksi ini terlihat bila kadar Kloramfenikol dalam serum melampaui 25 mcg/ml.
      2. Bentuk yang kedua bentuknya lebih buruk karena anemia yang terjadi bersifat menetap seperti anemia aplastik dengan pansitopenia. Timbulnya tidak tergantung dari besarnya dosis atau lama pengobatan. Efek samping ini diduga disebabkan oleh adanya kelainan genetik.
    2. Reaksi alergi Kloramfenikol dapat menimbulkan kemerahan kulit, angioudem, urtikaria dan anafilaksis. Kelainan yang menyerupai reaksi Herxheimer dapat terjadi pada pengobatan demam Tifoid walaupun yang terakhir ini jarang dijumpai.
    3. Reaksi saluran cerna Bermanifestasi dalam bentuk mual, muntah, glositis, diare dan enterokolitis.
    4. Sindrom gray Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur yang mendapat dosis tinggi (200 mg/kg BB) dapat timul sindrom Gray, biasanya antara hari ke 2 sampai hari ke 9 masa terapi, rata-rata hari ke 4.
      Mula-mula bayi muntah, tidak mau menyusui, pernafasan cepat dan tidak teratur, perutkembung, sianosis dan diare dengan tinja berwarna hijau dan bayi tampak sakit berat.
      Pada hari berikutnya tubuh bayi menjadi lemas dan berwarna keabu-abuan; terjadi pula hipotermia (kedinginan).
    5. Reaksi neurologik Dapat terlihat dalam bentuk depresi, bingung, delirium dan sakit kepala.
  3. Penggunaan klinik Banyak perbedaan pendapat mengenai indikasi penggunaan kloramfenikol, tetapi sebaiknya obat ini hanya digunakan untuk mengobati demam tifoid, salmonelosis lain dan infeksi H. influenzae. Infeksi lain sebaiknya tidak diobati dengan kloramfenikol bila masih ada antimikroba lain yang lebih aman dan efektif.
    Kloramfenikol tidak boleh digunakan untuk bayi baru lahir, pasien dengan gangguan hati dan pasien yang hipersensitif terhadapnya.
  4. Sediaan
    1. Kloramfenikol Terbagi dalam bentuk sediaan :
      1. Kapsul 250 mg, Dengan cara pakai untuk dewasa 50 mg/kg BB atau 1-2 kapsul 4 kali sehari.
        Untuk infeksi berat dosis dapat ditingkatkan 2 x pada awal terapi sampai didapatkan perbaikan klinis.
      2. Salep mata 1 %
      3. Obat tetes mata 0,5 %
      4. Salep kulit 2 %
      5. Obat tetes telinga 1-5 %
        Keempat sediaan di atas dipakai beberapa kali sehari.
    2. Kloramfenikol palmitat atau stearat Biasanya berupa botol berisi 60 ml suspensi (tiap 5 l mengandung Kloramfenikol palmitat atau stearat setara dengan 125 mg kloramfenikol). Dosis ditentukan oleh dokter.
    3. Kloramfenikol natrium suksinat Vial berisi bubuk kloramfenikol natrium suksinat setara dengan 1 g kloramfenikol yang harus dilarutkan dulu dengan 10 ml aquades steril atau dektrose 5 % (mengandung 100 mg/ml).
    4. Tiamfenikol Terbagi dalam bentuk sediaan :
      1. Kapsul 250 dan 500 mg.
      2. Botol berisi pelarut 60 ml dan bubuk Ttiamfenikol 1.5 g yang setelah dilarutkan mengandung 125 mg Tiamfenikol tiap 5 ml.
Sumber : Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.

Kamis, 28 Oktober 2010

Utak atik tanggal 26

Berikut adalah " utak atik gathuk.." tentang tanggal 26.. ^^

- 26 Januari 1531 gempa bumi di Lisbon, Portugal, 30.000 orang tewas.
- 26 Januari 1700 gempa di Laut Pasifik. Dikenal sebagai mega earthquake.
- 26 Juli 1805 gempa bumi di Naples, Calabria, Italy, 26.000 orang tewas
- 26 Agustus 1883 Gunung Krakatau meletus, +/- 36.000 orang tewas.
- 26 Desember 1861 gempa bumi di Egion, Yunani
- 26 Maret 1872 gempa bumi di Owens Valley, USA
- 26 Agustus 1896 gempa bumi di Skeid, Land, Islandia
- 26 Nopember 1902 gempa bumi di Bohemia, sekarang Czech Republic
- 26 Nopember 1930 gempa bumi di Izu
- 26 September 1932 gempa bumi di Ierissos, Yunani
- 26 Desember 1932 gempa bumi di Kansu, Cina, 70.000 orang tewas
- 26 Oktober 1935 gempa bumi di Colombia
- 26 Desember 1939 gempa bumi di Erzincan, Turki, 41.000 orang tewas
- 26 November 1943 gempa di Tosya Ladik, Turki
- 26 Desember 1949 gempa bumi di Imaichi, Jepang
- 26 Mei 1957 gempa di Bolu Abant, Turki
- 26 Maret 1963, gempa bumi di Wakasa Bay, Jepang
- 26 Juli 1963 gempa bumi di Skopje, Yugoslavia, 1.000 orang tewas
- 26 Mei 1964 gempa bumi di S. Sandwich Island
- 26 Juli 1967 gempa bumi di Pulumur, Turki
- 26 September 1970 gempa bumi di Bahia Solano, Colombia
- 26 Juli 1971 gempa bumi di Solomon Island
- 26 April 1972 gempa bumi di Ezine, Turki
- 26 Mei 1975 gempa bumi di N. Atlantic
- 26 Maret 1977 gempa bumi di Palu, Turkii
- 26 Desember 1979 gempa bumi di Carlisle, Inggris
- 26 April 1981 gempa bumi di Westmorland, USA
- 26 Mei 1983 gempa bumi di Nihonkai, Chubu, Jepang
- 26 Januari 1985 gempa bumi di Mendoza, Argentina
- 26 Januari 1986 gempa bumi di Tres Pinos, USA
- 26 April 1992 gempa bumi di Cape Mendocino, California, USA
- 26 Oktober 1997 gempa bumi di Italia
- 26 Januari 2001 gempa bumi di Gujarat, India, 1.000 orang tewas
- 26 Januari 2001 gempa bumi di Yunani
- 26 Maret 2002 gempa bumi di Mariana Island
- 26 Mei 2002 gempa bumi di New Zealand
- 26 Mei 2003 gempa bumi di Muir Beach, California, USA dan SevenTrees
- 26 Mei 2003 gempa bumi di Halmahera, Indonesia
- 26 Mei 2003 gempa bumi di Honshu, Jepang
- 26 Agustus 2003 gempa bumi di Val Verde, California, USA dan New Jersey
- 26 Desember 2003 gempa bumi dahsyat di Bam, Iran, 45.000 orang tewas.
- 26 Nopember 2004 gempa bumi di Nabire
- 26 Desember 2004 gempa bumi dan badai Tsunami di Aceh.
- 26 Mei 2006, Gempa Jogja
- 26 Oktober 2009 gempa di Maluku Tenggara Barat kekuatan 5.1 SR
- 26 Juni 2010, Gempa Tasikmalaya
- 26 Oktober 2010, Gempa Tsunami Mentawai.
- 26 Oktober tahun ini juga merupakan tanda meletusnya gunung Merapi di Yogyakarta.

(Dari berbagai sumber)

Al Baqarah 2:6" Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri PERINGATAN atau tidak kamu beri PERINGATAN, mereka tidak juga akan beriman.."




" Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali kepada Nya.. " Ar Ruum 30: 41

" Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).." Ar Ruum 30: 42

Jika suatu negeri penduduknya lebih banyak yang membuat kerusakan kerusakan, korupsi, penjarahan, pembunuhan, fitnah, caci maki maka yang akan menerima karma buruk di negeri itu adalah mereka sendiri..

Tuhan semesta alam adalah yang Maha Adil, tak ada sedikitpun pihak pihak yang di rugikan.. kalau kita berperilaku buruk bukan anak cucu kita semua yang menderita melainkan diri kita sendiri..

Akibat dari perilaku yang buruk maka timbul kerusakan dimana mana.. Di darat dan laut.. di kota dan di desa.. di gunung dan di lembah.. ada tsunami, tanah longsor, gempa bumi, banjir.. dan ini semua terjadi agar yang dulu nya kita semua berbuat kejahatan bisa merasakan derita hidup agar kita semua bisa kembali kepada Tuhan..

kita semua seharusnya kembali kepada konsep Rahmatan lil Alamin.. Memayu Hayuning Bawana.. karena jika bumi terpelihara dan di jaga keseimbangan nya maka bumi akan tumbuh subur.. memberikan kemakmuran bagi penghuninya.. " Rabbun Ghafur" bumi dalam lindungan Tuhan..

Dan segala bencana akan terus datang di negeri kita tercinta sebagai pensucian diri.. Yang jelek "dimatikan" dan yang baik akan hidup.. Semua untuk mengganti kaum yang lama dengan kaum yang baik.. Hijrah kegelapan menuju terang benderang nya jaman.. ^^


SALAM CINTA

Selasa, 26 Oktober 2010

MAKROLIDA

Antibiotika golongan Makrolida mempunyai persamaan yaitu terdapatnya cincin Lakton yang besarnya dalam rumus molekulnya. Sebagai contoh terlihat pada struktur dari golongan Makrolida , Eritromisin di bawah ini.
Golongan Makrolida menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel dengan Ribosom subunit 50S, dan bersifat bakteriostatik atau bakterisid tergantung dari jenis kuman dan kadar obat Makrolida.
Sekarang ini antibiotika Makrolida yang beredar di pasaran obat Indonesia adalah Eritomisin, Spiramisin, Roksitromisin, Klaritromisin dan Azithromisin.
  1. Eritromisin

    Eritromisin dighasilkan oleh suatu strain Streptomyces erythreus. Aktif terhadap kuman gram positif seperti Str. Pyogenes dan Str. Pneumoniae. Yang biasa digunakan untuk infeksiMycloplasma pneumoniae, penyakit Legionnaire, infeksi Klamidia, Difter, Pertusis, iInfeksi Streptokokus, Stafilokokus, infeksi Camylobacter, Tetanus, Sifilis, Gonore.Sediaan dari Eritromisin berupa kapsul/ tablet, sirup/sspensi, tablet kunyah dan obat tetes oral.

    Dapat mengalami resistensi dalam 3 mekanisme :

    1. Menurunnya permeabilitas dinding sel kuman.
    2. Berubahnya reseptor obat pada Ribosom kuman dan
    3. Hidrolisis obat oleh esterase yang dihasilkan oleh kuman tertentu.
    Efek samping yang berat akibat pemakaian Eritromisin dan turunannya jarang terjadi.Reaksi alergi mungkin timbul dalam bentuk demam, eosinofilia dan eksantem yang cepat hilang bila terapi dihentikan.
    Ketulian sementara dapat terjadi bila Eritromisin diberikan dalam dosis tinggi secara IV.
    Eritromisin dilaporkan meningkatkan toksisitas Karbamazepin, Kortikosteroid, Siklosporin, Digosin, Warfarin dan Teofilin.
  2. Spiramisin

    Spiramisin adalah antibiotika golongan Makrolida yang dihasilkan oleh Streptomyces ambofaciens. Secara in vitro (tes laboratorium) aktivitas antibakteri Spiramisin lebih rendah daripada Eritromisin.Sediaa yang tersedia dari spiramisin adalah bentuk tablet 500 mg.
    Seperti Eritromisin, Spiramisin digunakan untuk terapi infeksi rongga mulut dan saluran nafas.
    Spiramisin juga digunakan sebagai obat alternatif untuk penderita Toksoplasmosis yang karena suatu sebab tidak dapat diobati dengan Pirimentamin dan Sulfonamid (misalnya pada wanita hamil, atau ada kontra indikasi lainnya). Efeknya tidak sebaik Pirimentamin dan Sulfonamid.
    Pemberian oral kadang-kadang menimbulkan iritasi saluran cerna.
  3. Roksitromisin

    Roksitromisin adlah derivat Eritromisin yang diserap dengan baik pada pemberian oral. Obat ini lebih jarang menimbulkan iritasi lambung dibandingkan dengan Eritromisin.Juga (bioavailabilitas) kadar obat yang tersedia tidak banyak terpengaruh oleh adanya makanan dalam lambung.
    Kadar obat dalam darah dan plasma lebih tinggi dari Eritromisin.
    Bentuk sediaan yang beredar adalah tablet atau kapsul 150 mg dan 300 mg.
    Indikasinya diperuntukkan untuk infeksi THT, saluran nafas bagian atas dan bawah seperti bronkitis akut dan kronik, penumonia, uretritis (selain Gonore) akut dan kronis, infeksi kulit seperti pioderma, impetigo, dermatitis dengan infeksi, ulkus pada kaki.
  4. Klaritromisin

    Klaritromisin juga digunakan untuk indikasi yang sama denga Eritromisin. Secara in vitro (di laboratorium), obat ini adalah Makrolida yang paling aktif terhadap Chlamydia trachomatis.Absorpsinya tidak banyak dipengaruhi oleh adanya makanan dalam lambung.
    Efek sampingnya adalah iritasi saluran cerna (lebih jarang dibandingkan dengan iritasi saluran cerna dan peningkatan enzim sementara di hati.
    Klaritromisin juga meningkatkan kadar Teofilin dan Karbamazepin bila diberikan bersama obat-obat tersebut.
  5. Azitromisin

    Azitromisin digunakan untuk mengobati infekti tertentu yang disebabkan oleh bakteri seperti bronkitis, pneumonia, penyakit akibat hubungan seksual dan infeksi dari telinga, paru-paru, kulit dan tenggorokan.Azitromisin tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi yang disebabkan oleh virus.
    Bentuk sediaan dari Azitromisin adalah tablet atau suspensi oral (cairan). Biasanya digunakan dengan atau tanpa makanan satu kali sehari selama 1-5 hari. Agar membantu anda ingat minum Azitromisin, minumlah pada jam yang sama setiap harinya.
    Minumlah azitromisin sesuai dosis yang ada. Jangan lebih atau kurang dari dosis yang ditentukan oleh dokter.
    Kocok sirup dengan baik sebelum dipakai untuk mencampur obat dengan baik. Gunakan syringe yang tersedia untuk mengukur dengan tepat dosis yang anda gunakan. Setelah itu bersihkan syringe dengan air.
    Untuk tablet harus diminum dengan segelas air penuh.
    Habiskan obat yang diresepkan, walaupun anda merasa sudah baik atau sembuh. Hal ini untuk menghindari bakteri menjadi resistensi bila pengobatan tidak diselesaikan.
Sumber :Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.
http://www.nlm.nih.gov

Minggu, 24 Oktober 2010

UNDANG - UNDANG DAN STANDAR OBAT

A.   Standar Obat
Pada tahun 1906 pemerintah Amerika Serikat menetapkan standar kualitas dan kemurnian obat berdasarkan Pure Food and Drug Act (Undang-Undang Makanan dan Obat murni). Publikasi resmi, seperti USP dan National Formulary, menetapkan standar kekuatan, kualitas, kemanjuran, pengepakan, keamanan, pelabelan, dan bentuk obat. Di kanada, British Pharmacopeia (BP) menetapkan standar yang sama. Dokter, perawat, dan ahli Farmasi menggunakan standar ini untuk memastikan klien menerima obat yang alami dalam dosis yang aman dan sesuai. Di Indonesia, Farmakope Indonesia dan Formularium Nasional dapat digunakan untuk menetapkan standar.
Standar yang diterima masyarakat harus memenuhi kriteria berikut:
1.    Kemurnian
Pabrik harus memenuhi standar kemurnian untuk tipe dan konsentrasi zat lain yang diperbolehkan.
2.    Potensi
Konsentrasi obat aktif dalam preparat obat mempengaruhi kekuatan atau potensi obat.
3.    Bioavailability
Kemampuan obat untuk lepas dari bentuk dosisnya dan melarut, diabsorbsi, dan diangkut tubuh ke tempat kerjanya disebut Bioavalability.
4.    Kemanjuran
Pemeriksaan laboratorium yang terinci dapat membantu menentukan efektivitas obat.
5.    Keamanan
Semua obat harus terus dievaluasi untuk menentukan efek samping obat tersebut.
B.   Undang-Undang dan Kontrol
Di Amerika Serikat, perundang-undangan yang mengatur tentang obat dimulai dengan dikeluarkannya Pure Food and Drug Act (Undang-Undang Makanan dan Obat murni) pada tahun 1906. Undang-undang tersebut memfokuskan perhatian pada kemurnian makanan, tetapi juga menetapkan standar resmi obat. Pabrik harus melabel obat dengan tepat dan menjamin bahwa kekuatan dan kemurnian obat sesuai dengan klaim pabrik. Sejak saat itu, hokum federal telah memperluas dan menyaring kontrol pemerintah terhadap penjualan dan distribusi obat; pengujian obat, penamaan obat, pelabelan; dan undang-undang tentang zat kontrol (Controlled substances)
1.    Undang-Undang Obat di Amerika Serikat
a.    Tahun 1906         : Pure Food and Drug Act
Isi                         : Merancang standar resmi obat-obatan (USP dan The National Formulary), menspesifikasi standar pelabelan obat.
b.    Tahun 1912         : Sherley Amendment
Isi                         : Melarang pabrik membuat klaim yang curang tentang kemanjuran dan efek terapeutik obat.
c.    Tahun 1914         : Harrison Narcotic Act
Isi                         : Secara resmi mengklasifikasi obat-obatan yang diyakini membentuk kebiasaan seperti narkotik; mengatur pemasokan, pembuatan, penjualan, dan penggunaan zat narkotik.


d.    Tahun 1938         : Federal Food, Drug, and Cosmetic Act
Isi                         : Menambahkan Homeopathic Pharmacopeia of the United States sebagai standar obat ketiga; mewajibkan preparat obat diakui aman oleh Food and Drug Administration sebelum dipasarkan; menguraikan kritera lebih lanjut pelabelan obat.
e.    Tahun 1945         : Amendment to the Food and Drug Act
Isi                         : Memberi sertifikasi untuk produk biologis yang digunakan sebagai obat (missal insulin,antibiotic) berdasarkan kelompok tertentu; mengizinkan supervise dan inspeksi langsung produksi obat.
f.     Tahun 1952         : Durham Humprey Amendment
Isi                         :  Membedakan obat resep dari obat tanpa resep
g.    Tahun 1962         : Kefauver Harris Amendment
Isi                         :  Memberi FDA kuasa untuk menyelia produksi obat untuk menjamin kemanan dan kemanjurannya dan menetapkan nama obat yang resmi, member kontrol yang lebih besar terhadap obat-obatan yang diselidiki.
h.    Tahun 1970         : Comprehensive Drug Abuse Prevention and Control Act (Controlled Substances Act)
Isi                         : Menetapkan kontrol yang ketat terhadap pembuatan dan distribusi obat yang dikontrol (kepemilikan zat yang dikontrol secara tidak sah tanpa resep); menetapkan program pemerintah untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan ketergantungan obat.
2.    Undang-Undang Obat di Kanada
a.    Tahun 1908         :  Proprietary or Patent Medicine Act
Isi                         : Menetapkan standar untuk melindungi konsumen dari obat tanpa resep yang tidak aman dan tidak efektif.
b.    Tahun 1953         : Canadian Food and Drug Act
Isi                         : Melarang penjualan obat yang terkontaminasi, tidak aman, dan label tidak sesuai; merancang standar resmi (Pharmacopeia International, BP, dan Canadian Formulary); menetapkan obat tertentu yang dikontrol penggunaannya; melarang pengiklanan obat resep dan obat yang dikontrol kepada masyarakat; menetapkan standar pelabelan.
c.    Tahun 1961         :  Canadian Narcotio Control Act
Isi                         : Membatasi penjualan, kepemilikan, dan penggunaan narkotik; menetapkan pedoman pelaporan kehilangan akibat pencurian narkotik, menetapkan standar pelabelan dan penyimpanan catatan.

3.    Peraturan Perundang-Undangan Kefarmasian di Indonesia
Berdasarkan periode dikeluarkannya peraturan perundangan di bidang kefarmasian di Indonesia, serta pihak pemerintahan yang telah membuatnya, maka dibedakan menjadi 3 periode, yaitu:
a.    Periode zaman penjajahan Belanda
Peraturan perundang-undangan yang dibuat pada masa penjajahan Belanda, berpangkal terutama pada “Het Reglement op de Dienst der Volksgezonheid”. Produk periode ini telah banyak yang dicabut, tapi masih ada sekarang yang belum dicabut adalah:
1.    Phaemaceutische Stoffen Keuring Ordonantie (Undang-Undang Pemeriksaan Bahan Farmasi), Staatsblad 1936 No. 660, Isinya adalah sediaan farmasi yang beredar harus sudah dilakukan pemeriksaan/pengujian terlebih dahulu.
2.    Gevarlijike Stoffen Ordonantie (Undang-Undang Bahan Berbahaya), Staatsblad 1949 No. 337, isinya adalah bahan berbahaya yang digunakan oleh manusia dalam rumah tangga tidak boleh mengandung bahan yang beracun dan berbahaya.
3.    Sterkwerkende Genesmiddelen Ordonantie (Undang-undang Obat keras) Staatsblad 1949 No. 419, isinya antara lain obat keras hanya boleh diserahkan kepada pasien oleh apoteker yang memimpin apotek dengan resep dokter.
b.    Periode Pendudukan Jepang
Satu-satunya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintahan militer Jepang di Indonesia adalah Undang-undang No. 1 tahun 1942, yang menyatakan berlakunya semua peraturan perundang-undangan semasa Pemerintahan Hindia Belanda yang tidak bertentangan dengan kekuasaan militer Jepang.
c.    Zaman Kemerdekaan
Sejak Indonesia merdeka, telah banyak dibuat peraturan perundang-undangan seperti Undang-undang Pokok kesehatan, Undang-undang tentang apotek, Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menggantkan undang-undang pokok kesehatan, undang-undang tentang apotek dan beberapa undang-undang lainnya. Peraturan pemerintah No. 25 tahun 1980 tentang apotek, Peraturan pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan, Peraturan pemerintah no. 72 tahun 1998 tentang sediaan farmasi, serta banyak peraturan/keputusan Menteri kesehatan di bidang kefarmasian.


*Di sadur dari berbagai sumber